Sate Sapi ala Klathak Kuah Susu. Cara Membuat Resep Bumbu Sate - Sate kambing dan sate sapi nyantanya masih menjadi menu utama dalam setiap momen Idul Adha. Membuat sate kambing dan sate sapi yang lezat sebenarnya tidak terlalu sulit dan setiap orang pun dapat membuatnya dirumah. Setiap daerah memiliki kuliner khas disaat bulan ramadan.
Sate klathak menggunakan jari-jari roda sepeda sebagai alat tusuknya karena besi mudah panas sehingga dapat membuat bagian dalam daging mudah matang.
Tulang sapi yang direbus dalam waktu lama membuat kuah sup seputih susu.
Saya merekomendasikan tri-seolnongtang untuk Anda para pecinta daging ala Korea.
Cara membuatnya pun tidak susah, kalian dapat memasak Sate Sapi ala Klathak Kuah Susu hanya dengan menggunakan 30 bahan dan 8 langkah saja. Berikut ini bahan dan cara untuk membuatnya, bikin Sate Sapi ala Klathak Kuah Susu yuk!
Bahan-bahan Sate Sapi ala Klathak Kuah Susu
- Dibutuhkan 300 gram daging sapi.
- Siapkan 5 sdm susu uht.
- Dibutuhkan 2 siung bawang putih.
- Diperlukan 1 siung bawang merah.
- Diperlukan secukupnya Garam, lada.
- Dibutuhkan Bumbu oles :.
- Gunakan 1 siung bawang putih.
- Sediakan 1 cm jahe.
- Dibutuhkan Margarin.
- Siapkan 1 sdt kecap manis.
- Diperlukan Bahan kuah :.
- Diperlukan 1 genggam daging giling (bisa ambil sebagian daging sapi, iris).
- Dibutuhkan 2 siung bawang putih.
- Sediakan 3 siung bawang merah.
- Siapkan 1 ruas jahe.
- Siapkan 1 ruas kunyit.
- Siapkan 1 butir kemiri besar.
- Diperlukan Sejumput jintan.
- Dibutuhkan Sejumput adas.
- Gunakan 4 butir cengkeh.
- Sediakan 1 bunga lawang.
- Diperlukan 1 asam kandis.
- Siapkan 2 lembar daun jeruk.
- Sediakan 2 lembar daun salam.
- Gunakan 1 batang sereh.
- Gunakan secukupnya Garam, gula.
- Gunakan Sejumput kaldu bubuk.
- Sediakan 150 ml susu uht.
- Diperlukan secukupnya Air.
- Dibutuhkan 1 ruas laos, geprek (saya ketinggalan).
Saya memesan menu ini karena terbujuk rayu cap 'best' yang tersemat dalam menu. Adapun Sate Klathak sendiri terkenal sebagai salah satu makanan yang banyak dijual di wilayah Jalan Imogiri DIY. Sate klathak disajikan cukup unik yakni dengan menggunakan jeruji besi untuk memanggangnya serta dilengkapi dengan kuah. Sate bisa dibuat dari daging ayam, kambing, hingga yang kurang populer seperti daging kuda maupun puting susu sapi.
Cara membuat Sate Sapi ala Klathak Kuah Susu
- Potong2 daging jangan terlalu besar agar cepat matangnya. Memotong daging dengan cara melintang dr serat agar empuk. Setelah itu campur dengan susu uht dan uleni hingga rata.
- Ulek bumbu daging, kemudian campurkan ke potongan daging tambah merica lalu uleni lagi dan biarkan sekitar 30 menit smp 1 jam agar bumbu meresap..
- Sementara itu kita buat kuahnya. Ulek bumbu halus yaitu bawang merah, putih, jahe, kunyit, jinten, adas, kemiri dengan garam..
- Tumis daging dengan sedikit minyak hingga mulai matang, sisihkan. Masukkan bumbu ulek lalu tambahkan sedikit margarin dan tumis hingga wangi. Tambahkan sedikit air lalu masukkan daun salam, daun jeruk, sereh, laos, cengkeh, asam kandis, bunga lawang, gula merah..
- Tambahkan susu kemudian tes rasa. Tunggu hingga mendidih sambil terus diaduk agar tdk pecah lalu matikan kompor dan tuang ke mangkok.
- Ambil sekitar 1 sendok sayur lalu siram2kan ke sate hingga rata. Panggang sate. Kalau saya pakenya happy call biar gampang..
- Sambil siapkan bumbu oles. Bawang putih dan garam disangrai lalu uleg dan tambahkan margarin, kecap dan sedikit kuah yg disiramkan tadi. Saat setengah matang, olesi dengan bumbu lalu panggang lagi hingga matang..
- Sajikan sate dengan siraman kuah dan taburi bawang goreng.. sedaapp.. 😘👌.
Ada yang populer macam sate ayam ala Madura dan Ponorogo, atau sate kambing ala Tegal yang biasanya pakai daging kambing batibul (di bawah tiga bulan), sate klathak. Tusuk sate klathak ala Pak Pong ini juga berbeda dengan sate yang lainnya. Pak Pong menggunakan jeruji sepeda sebagai tusuk sate, alasan penggunaan jeruji sepeda dikarenakan bumbu yang sudah di masukan dalam potongan daging tersebut agar bisa dibakar dengan matang. Sate klatak is a unique goat or mutton satay dish, originally from Pleret District, Bantul Regency in Yogyakarta. In Javanese, the act of roasting satay in an open fire is called "klathak".